Once Upon A Time in Gang Dolly

Foto dan Narasi: Wisnu ASA Ajisatria

Surabaya. Jika mendengar nama ini maka akan mengingatkan kita pada pertempuran berani mati 10 November 1945, lontong balap yang enak plus sate kerangnya serta rujak cingurnya. Namun, di sisi lain Surabaya juga mengingatkan kita pada salah satu tempat prostitusi, yang konon terbesar se – Asia Tenggara , lebih besar dari Patpong di Bangkok Thailand dan Geylang di Singapura; Komplek Dolly.

Gang Dolly, atau kita sebut saja Dolly , terletak di Kelurahan Putat Jaya Kecamatan Sawahan Kota Surabaya. Selain Dolly, di Kelurahan Putat Jaya juga terdapat komplek prostitusi Jarak. Letaknya hanya berseberangan dengan Dolly. Di kedua komplek ini banyak terdapat wisma yang dilengkapi dengan etalase untuk menampilkan para PSK.

Orang-orang yang bekerja sebagai pencari tamu dan yang menjadi PSK kebanyakan adalah orang-orang dari luar kecamatan Sawahan. Sementara itu warga sekitar Dolly dan Jarak kebanyakan bekerja di Dolly sebagai tukang becak, pengusaha warung makan, usaha laundry, penjaga parkir dan pemilik warung rokok kaki lima. Suasana kedua daerah ini akan mulai ramai dengan pengunjung pada sore hingga dini hari. Saat inilah para PSK akan memajang diri di etalase wismasehingga bisa dilihat oleh setiap orang yang melintas.

Sebagai daerah prostitusi, di setiap wisma di Dolly dan Jarak pastilah tertempel sticker kampanye HIV/AIDS dan penggunaan kondom demi keamanan bersama. Di wilayah Dolly dan Jarak banyak juga terpasang peringatan dari institusi militer yang ditujukan pada anggotanya untuk tidak ‘plesir’ ke daerah tersebut. Selain itu ada ormas keagamaan yang memasang spanduk kampanye anti trafficking.

(Gambar diambil antara tanggal 22 – 29 Oktober 2008 sebagai bagian dari dokumentasi “Child Safe Environment Project” bersama Wahana Visi Indonesia ADP Surabaya)

4 thoughts on “Once Upon A Time in Gang Dolly

    1. weh…ngajak mati kui…coz liat orang bawa kamera pocket aja premannya langsung ngrubung tanya ijin kok apalagi aku bawa DSLR dan temenku bawa Sony PD 170…cuma mau ijin buat motret suasana di malem hari aja diubeng-ubengke.

Leave a comment